Liburan ke suatu tempat pastilah yang paling ditunggu-tunggu, terutama kalau liburan ini sudah dirancang jauh-jauh hari. Tetapi faktanya, banyak pula yang akhirnya mengalami liburan yang kurang menyenangkan, bisa karena kurang perencanaan dalam membuat itinerary, tidak memperhitungkan kondisi cuaca dan kemacetan, atau malah terlalu banyak membuang waktu di perjalanan karena penentuan lokasi wisata tujuan terlalu jauh satu dengan yang lainnya. Jadi, apa yang harus dilakukan agar liburan makin menyenangkan? Berikut ini tips membuat itinerary perjalanan agar liburan makin menyenangkan.
Tips Membuat Itinerary Perjalanan
1. Budget dan Transportasi.
Hal pertama yang harus ditentukan sebelum melakukan perjalanan adalah menghitung budget yang tersedia dan transportasi yang digunakan selama di sana. Naik mobil atau naik sepeda motor jelas berbeda karena kedua jenis transportasi ini memiliki jangkauan perjalanan yang berbeda dengan jumlah dana yang diperlukan juga berbeda. Selain itu, naik mobil memang bisa mengangkut lebih banyak penumpang, tapi risiko terhambat kemacetan juga besar, terutama jika bepergian di masa liburan (saat libur lebaran atau bulan Desember). Kalau naik sepeda motor, lebih mudah “menyelinap” di antara kendaraan yang terjebak kemacetan, namun untuk tempat-tempat wisata yang lokasinya jauh lebih melelahkan ditempuh dengan moda transportasi ini.
2. Cuaca dan Situasi Jalan Raya.
Memperhitungkan faktor cuaca dan situasi jalan raya juga perlu dilakukan sebelum menempuh perjalanan liburan. Bulan Januari-Maret biasanya curah hujan lebih tinggi sehingga kalau mau pergi liburan di bulan ini, kita perlu persiapan lebih, bahkan persiapan hati juga karena ada kemungkinan tempat yang dituju malah tak bisa menerima pengunjung. Ini saya alami waktu ke Bali bulan Januari lalu. Salah satu tempat wisata, Hidden Canyon Beji Guwang, tak bisa menerima pengunjung karena jalan masuk menuju air terjun terendam air akibat hujan yang terus mengguyur Bali. Rugi banget nih tak bisa masuk ke tempat wisata yang kerena ini.
Situasi jalan raya di musim liburan dan musim sepi berbeda banget. Di masa liburan, jalan raya menuju lokasi wisata rentan macet. Akibatnya, jarak tempuh satu lokasi ke lokasi berikutnya jadi lebih lama. Untuk itu, kita perlu memperhitungkan waktu juga jarak tempuh antar lokasi wisata dengan sebaik mungkin. Misalnya nih ya, kita liburan ke Bali di musim wisatawan membludak. Lokasi pertama kita ke Kuta. Lokasi kedua, kita mau ke Ubud. Ini jelas membuang banyak waktu di perjalanan. Daripada ke Ubud, mending cari saja tempat wisata lain di sekitar Kuta sehingga kita tak menghabiskan waktu percuma dengan terjebak macet di perjalanan.
3. Tentukan Berdasarkan Tema tempat Wisata yang Dituju.
Menyusun itinerary bisa lho berdasarkan tema, seperti wisata belanja, wisata budaya, wisata permainan air, wisata air terjun, wisata pantai. Contoh itinerary wisata belanja di Bandung, misalnya Pasar Gedebage, Cibaduyut, Sentra Rajut Binong Jati, shopping di Dago, Cihampelas, dan sebagainya. Lalu untuk contoh wisata air terjun di Bali, misalnya air terjun Goa Rang Reng, air terjun Pengibul, air terjun Tibumana, dan sebagainya. Nah, dengan menentukan tema liburan, kita bisa fokus pada tujuan wisata yang sesuai dengan tema tersebut. Kalau ada waktu lebih, baru kita mengunjungi tempat wisata di luar tema. Dengan cara ini, liburan dijamin lebih mengasyikkan dan kita pun jadi punya waktu yang cukup untuk mengunjungi lebih banyak tempat wisata.
4. Tentukan Berdasarkan Kabupaten.
Saya baru saya mempraktikkan berlibur dengan itinerary yang disusun berdasarkan kabupaten. Cara ini menurut pengalaman saya jauh lebih praktis dan waktu yang terbuang selama perjalanan dari satu lokasi ke lokasi berikutnya bisa diminimalis. Hal menguntungkan lainnya, kita jadi bisa mengunjungi lebih banyak lokasi wisata. Contoh: lokasi wisata di Kabupaten Karangasem, Bali: Pura Besakih, Pura Lembuyang, Pantai Jasri, Rumah Cokelat, Taman Ayun, dan sebagainya.
5. Beli Buku Traveling Sebagai Panduan
Untuk memudahkan penyusunan itinerary perjalanan, tidak ada ruginya kita membeli buku traveling yang banyak dijual di toko buku. Buku ini bisa jadi panduan sekaligus memberi gambaran seperti apa tempat wisata yang ingin kita kunjungi. Biasanya di dalam buku juga disertakan peta wisata sehingga memudahkan pula untuk menentukan waktu yang dibutuhkan untuk sampai di masing-masing tempat wisata.
Inilah sedikit tips membuat itinerary perjalanan agar liburan makin menyenangkan. Bisa sih kita pergi berlibur tanpa perencanaan, namun sayang banget kalau sudah pergi jauh-jauh dan dengan dana yang keluar tak sedikit, kita malah mendapatkan sedikit sekali tempat wisata yang dikunjungi. Daripada hal tersebut terjadi, alangkah baiknya meluangkan waktu sedikit saja untuk membuat itinerary terlebih dahulu.